Sesungguhnya syariat islam yang sempurnah telah mengajarkan kepada umat manusia segala yang mereka butuhkan untuk mewujudkan peribadatan yang sempurna kepada Allah. Baik amal zahir maupun batin, tak terkecuali tata cara puasa.
Syariat ini Allah turunkan 14 abad yang lalu. Dan kita meyakini bahwa ketika Allah menurunkan syariat ini, Allah ta’ala juga mengetahui bahwa di masa mendatang, akan ada berbagai macam perkembangan teknologi yang demikian canggih. Kita juga yakin, bahwa ketika Allah menurunkan syariatnya, Allah tidak lupa bahwa besok akan ada komputer canggih, alat teropong canggih, berbagai macam teknologi canggih lainnya.
وَمَا كَانَ رَبُّكَ نَسِيًّا
”Bahwa Tuhanmu tidak pernah lupa.” (QS. Maryam: 64).
Ketika Allah menurunkan syariat mencuci sebanyak 7 kali, bekas najis air yang dijilat anjing, salah satunya dengan tanah, Allah tahu bahwa besok akan ada sabun dan alat pembersih lainnya. Dan Allah tidak lupa.
Ketika Allah menurunkan syariat menetapkan masuknya ramadhan dengan rukyatul hilal, Allah tahu besok akan ada komputer canggih yang mampu melakukan hisab dengan akurat. Dan Allah tidak lupa.
Ketika Allah menurunkan syariat qashar bagi musafir, Allah tahu besok akan ada kendaraan serba mewah, ber-AC, lebih cepat dan lebih jauh jangkauannya. Dan Allah tidak pernah lupa.
Ketika Allah menurunkan syariat tentang tata cara menyembelih yang benar, Allah tahu, besok akan akan ada mesin canggih yang bisa menyembelih puluhan hewan atau suntikan bius yang bisa membuat pingsan hewan yang akan disembelih. Dan Allah tidak lupa.
Ketika ada orang yang menganggap bahwa tata cara yang ada dalam syariat ini perlu disesuaikan dengan perkembangan zaman dan kecanggihan teknologi. Bukankah ini termasuk menuduh bahwa Allah tidak tahu perkembangan zaman atau Allah lupa akan ada semacam ini?